- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Gempa Hari Ini Sabu 21 Juni 2025: Warga Terkejut, Situasi Kini Terkendali
Pagi ini, Sabtu 21 Juni 2025, wilayah Kabupaten Sabu Raijua di Nusa Tenggara Timur dikejutkan oleh getaran bumi yang cukup terasa. Gempa hari ini sabu 21 juni 2025 membuat banyak warga spontan keluar rumah dan mencari tempat aman. Meski tidak ada tsunami yang mengikuti, kepanikan sempat menyebar di beberapa desa. Apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana kondisi terkini?
Getaran Mencurigakan di Pagi Hari
Sekitar pukul 08.45 WITA, guncangan tiba-tiba terasa di beberapa bagian wilayah Sabu. Dari keterangan resmi yang dirilis BMKG, pusat gempa berada di wilayah laut, sekitar 60 km dari barat daya Pulau Sabu, dengan kekuatan magnitudo 5,1 dan kedalaman dangkal, yakni 10 kilometer.
Walau bukan tergolong gempa besar, getaran cukup kuat dirasakan oleh penduduk di rumah-rumah berstruktur ringan. Sejumlah warga bahkan mengaku lampu gantung dan jendela bergetar cukup kencang.
Tanggapan Warga yang Terkejut
Di Desa Eilode, salah satu warga bernama Maria menceritakan bahwa ia dan anak-anak langsung keluar rumah ketika terasa ada goyangan. “Lantainya kayak bergelombang, terus barang-barang di lemari bunyi, kami langsung lari keluar,” ungkapnya.
Suasana pagi yang tadinya tenang berubah menjadi ramai oleh suara warga yang saling bertanya dan mengabari lewat ponsel. Beberapa warga juga terlihat membawa tas kecil berisi dokumen penting, sekadar berjaga-jaga kalau harus mengungsi.
Pemerintah Daerah Turun Tangan
Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua bergerak cepat menanggapi peristiwa ini. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung melakukan pemantauan dan pengecekan ke sejumlah titik. Hingga berita ini ditulis, tidak ada laporan bangunan runtuh ataupun korban jiwa.
“Situasi masih terkendali. Kami tetap siaga karena potensi gempa susulan itu ada,” ujar salah satu petugas BPBD. Beberapa pos siaga darurat mulai disiapkan, terutama di lapangan umum dan halaman sekolah sebagai tempat berkumpul sementara bagi warga yang masih trauma.
Kenapa Gempa Bisa Terjadi di Sabu?
Pulau Sabu memang berada di jalur gempa aktif. Wilayah Nusa Tenggara bagian selatan merupakan bagian dari zona subduksi aktif antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Pergerakan kedua lempeng ini menyebabkan akumulasi energi yang suatu saat bisa dilepaskan dalam bentuk gempa.
Menurut analisis dari seorang pakar geologi lokal, fenomena gempa di kawasan ini sudah jadi pola berulang. “Yang perlu kita tingkatkan adalah sistem peringatan dini dan kesiapan masyarakat, karena gempa tidak bisa diprediksi waktunya secara tepat,” jelasnya.
Apakah Ada Risiko Tsunami?
Banyak yang khawatir bahwa gempa di laut bisa memicu tsunami. Namun dalam kejadian kali ini, BMKG menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada potensi tsunami. Alasannya, selain magnitudo yang tidak terlalu besar, pergeseran tanah di dasar laut tidak cukup untuk membentuk gelombang tinggi.
Meski begitu, langkah antisipatif tetap diambil. Petugas meminta warga pesisir untuk menjauhi garis pantai untuk beberapa waktu sampai dipastikan benar-benar aman.
Sosialisasi dan Pendidikan Bencana Semakin Penting
Setiap kali terjadi gempa, masyarakat diingatkan kembali pentingnya memahami cara menghadapi bencana. Tidak semua orang tahu harus bagaimana ketika gempa datang, apalagi jika terjadi saat tidur atau berada di gedung bertingkat.
Pemerintah daerah berencana memperbanyak pelatihan tanggap darurat di sekolah dan fasilitas umum. Mulai dari latihan evakuasi, cara berlindung, hingga mengenali tanda-tanda awal gempa. Edukasi semacam ini terbukti bisa mengurangi risiko panik massal dan membantu menyelamatkan nyawa.
Jagat Maya Ikut Memberi Perhatian
Peristiwa gempa bumi di Sabu ini juga ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak warga yang langsung membagikan kondisi sekitar dalam bentuk foto dan video. Hashtag seperti #GempaSabu dan #SabuRaijua sempat menjadi trending topik lokal di X (dulu Twitter).
Unggahan-unggahan ini tak hanya memperlihatkan suasana sesaat setelah gempa, tetapi juga memperkuat solidaritas warga Indonesia di berbagai daerah yang turut mendoakan keselamatan saudara-saudara di timur Indonesia.
Kesiapan Infrastruktur Perlu Ditingkatkan
Sejumlah sekolah, rumah ibadah, dan kantor pemerintahan di Sabu diketahui sudah mulai dibangun dengan konstruksi tahan gempa. Namun masih ada banyak rumah warga yang belum memenuhi standar tersebut.
Kementerian PUPR dan BNPB pusat dikabarkan sedang menyiapkan program bantuan teknis untuk daerah-daerah yang rawan gempa, termasuk wilayah seperti Sabu. Diharapkan ke depan bangunan publik di sana bisa lebih siap menghadapi guncangan bumi.
Siaga Gempa Susulan
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada selama 1-2 hari ke depan. Meskipun gempa susulan biasanya lebih lemah, tidak menutup kemungkinan adanya getaran ulang yang bisa dirasakan.
Aplikasi resmi seperti InfoBMKG dan platform peringatan bencana juga disarankan untuk dipasang di ponsel warga agar bisa menerima notifikasi dini bila ada peristiwa serupa.
Penutup: Tetap Siaga, Tetap Saling Jaga
Peristiwa gempa hari ini sabu 21 juni 2025 menjadi pengingat bahwa kita tinggal di wilayah yang aktif secara geologi. Namun bukan berarti kita harus hidup dalam ketakutan. Yang paling penting adalah kesiapan, edukasi, dan kerja sama antara warga dan pemerintah.
Mari kita doakan agar saudara-saudara kita di Sabu tetap dalam kondisi sehat dan selamat. Semoga pengalaman ini bisa jadi pelajaran berharga untuk memperkuat kesiapsiagaan di masa mendatang. Indonesia memang rawan bencana, tapi dengan semangat gotong royong dan kesadaran kolektif, kita bisa lebih tangguh menghadapi alam.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya

Komentar
Posting Komentar